10.8.10

Pelangi

Pelangi di mataku…
Bias…
Menghitam…


Mula-mula ungu…
Lalu menghitam….
Pekat…
Hitamnya pekat..
Lalu memudar..
Oleh derasnya hujan….
Kini…
Nanti…
Esok…
Lusa…
Q akan ditinggalkan!!
Ditinggalkan oleh semua makhluk….
Mengapa harus ada riuhnya angin?
Mengapa harus ada deburnya ombak?
Mengapa harus ada meluruhnya jiwa?
Mengapa harus ada sakitnya raga?
Mengapa harus ada beraraknya awan?
Mengapa harus ada senyuman sang bulan?
Mengapa harus ada kedipan bintang?
QODARULLAH….
BIIDZNILLAH….
Puas kau??????
Atau masih belum cukup bukti????
Hei kau yang termangu disana….
Iya kau!!!
Kau yang menutup mata atas segala yang menimpamu…
Kau yang selalu berkeluh kesah atas setiap ketetapanNya…
Iya KAU!!!
Menengoklah….!!!!!!
Penuhi seruanku….
Mengapa kau begitu tergugu dengan kepolosanmu?
Mengapa kau begitu mendebar saat hati kian pilu?
Padahal tak ubahnya kau mani yang terpancar!!!
Hina!
Hina dina!
Mengapa tak kau sadari siapa dirimu?
Mengapa banyak cara menyampaikan arrgumen liarmu?
Mengapa bersikukuh atas tindakan bodohmu?
Tuli!
Buta!
Binasa!
Tak dewasa!
Cukup sudah!  lelah….
Menuruni jurang curam berliku berduri berbatu licin lagi berbahaya
Vakum…
Putih…
Semua kini putih..
SALAH!!!!!
Harusnya semua harus putih…
Baik…
Menurut..
Taat…
Diajak, maka sahutlah…
Tak akan ada lagi kertas berpendar ungu itu..
Tak ada lagi gradasi warna-warni indah di sebongkah keakuanmu itu…
Egoislah!
Buat dirimu tenang!
Bahagia!
Just to ALLOH…Robb semesta alam….

Tidak ada komentar:

Posting Komentar